Kalau kita lihat dari segi kesehatan, makan mie instan itu sebenarnya nggak ada bagus-bagusnya, malahan jelek semua. Mie yang kenyal dan tahan lama, kabarnya bisa dilapisi lilin atau formaldehid alias formalin. Bumbu yang berasa dan beraroma menggungah selera itu tak lebih dari sekedar rekayasa kimia saja. Asupan gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita, tidak serta merta bisa didapat dari beberapa bungkus mie sekalipun, bahkan mungkin Anda hanya akan mendapat asupan karbohidrat saja, apabila Anda tidak menambahkan beberapa bahan makanan kedalam menu mie Anda.
Namun disisi lain, kebiasaan makan mie, khususnya bagi para koster alias anak kost-kostan, dan para mie lover, adalah sangat sulit untuk dihindari. Terlebih kalau di rumah tidak ada makanan, dan males cari makan keluar, mie instan yang ada di lemari adalah jalan keluar satu-satunya.
Sebenarnya tidak keliru apabila mengonsumsi makanan ini sesekali. Yang bahaya adalah mengganti makanan pokok dengan mie instan selama lebih dari 3 hari berturut-turut. Karena kabarnya, beberapa zat kimia sisa yang terkandung dalam mie akan mengendap di dalam tubuh, dan dapat dibersihkan selama rentang waktu kurang lebih 3 hari tersebut.
Nah, jangan khawatir dulu, kekejaman mie bisa disiasati dengan cara seperti ini:
- Bagi yang sudah terlanjur suka, jangan dilanjutin kebiasannya. Dikurangi sedikit demi sedikit, makanlah mie sejarang dan seminim mungkin. Maksimal konsumsi adalah seminggu sekali, jangan terlalu sering.
- Kalau ingin menghilangkan lapisan lilin dari mie instan, orang biasa memasaknya 2 sampai 3 kali hingga tekstur mie menjadi lembek, dan mengurangi rasa mie itu sendiri,
- Kalau ingin mie yang asli sehat, kita bisa membuat mie itu sendiri
Ini dia menu yang biasa saya buat. Tapi, Anda juga bisa mengembangkannya sendiri sesuai dengan budaya setempat dan selera Anda tentunya:
"Indomie Pedas Manis Asem Gurih" (untungnya pahit kaga ada, haha)