Rabu, 01 Januari 2014

Happy First 2014

YEAH...!!!

Tahun 2013 sudah berakhir beberapa jam yang lalu...
*^O^*
Haaahhh... Sungguh tahun yang benar-benar berwarna...
Mungkin bisa kukatakan tahun dimana aku menghabiskan waktu untuk melakukan hal-hal yang luar biasa...
Kehidupan kuliah di tahun pertama memberi kesan yang sangat berarti...
Warna hijau, kuning, jingga, merah, dalam persahabatan,
Warna biru dalam kesendirian,
Warna putih dalam cita-cita kehidupan yang murni,
Warna hitam dan abu-abu dalam konflik dan gejolak hati,
Dan sisipan warna merah muda diantaranya, menambah kesan romansa yang indah dan tak terlupakan di tahun itu...
= ̄ω ̄=

Yaaah, bukan hal yang patut untuk disesali, bukan juga untuk direnungi,
Tahun telah berganti...
Saatnya beranjak, untuk memutar pedal lebih keras lagi,
Dan melesat bagai gelombang elektromagnetik...
y^o^y
Selamat datang 2014, berikanlah kebahagiaan, kedamaian, dan kesejahteraan yang dititipkan Tuhan padamu...
(=^.^=)

Minggu, 01 September 2013

Kompilasi Quote

- There's no ending of something,
Just the time that has changed its moment...

- Keep saying if you don't wanna be mute
Keep insight if you don't wanna be blind
And keep thinking if you don't wanna be "dead"

Sabtu, 20 Juli 2013

Derita Semester Pendek (SP)?? nggak juga

Wah, akhirnya saya kembali pemirsa,
Haha...
Setelah sekian lama hibernasi terhadap blogger..,
Alhamdulillah saya nggak lupa sama password blog ini,
Hyaha
Hmmm...
Nggak terasa bulan Ramadhan sudah jatuh pada akhir dari 10 hari pertama,
Padahal saya masih ingin menikmati bulan penuh berkah ini lebih lama lagi,
Namun sepertinya waktu mengisyaratkan lain...
ehehek...
Ramadhan penuh berkah ya?
Yes, absolutely...
Tahun ini bahkan saya dikaruniai berkah luar biasa.
(・へ・)

Akhirnya untuk pertama kalinya, saya menjalani Semester Pendek di semester ini...
nggak nyangka doa saya bakal dijawab lain oleh Allah, huhuhuhu
Yaaa tapi tetep dinikmati saja lah...
Meski jauh dari orang tua, tapi dekat dengan sahabat disini...
(*^﹏^*)
Okay, let's fight with life cycle...
Ya hidup memang siklus, kalo ga pernah merasakan pahitnya perjalanan, ya bukan hidup namanya,
Walhasil saya jado lebih semangat membuat rangkuman tentang mata kuliah gendut ini,
#5 SKS brohhh... nilai diatas rata-rata saja bahkan jadi rintangan untuk dapet IP bagus, apalagi nilai super standard kaya punya saya wkwk...
Ya, akhirnya saya akan berusaha lebih giat lagi,
Karena Allah masih memberi kesempatan untuk belajar (lagi)
Tahu kan, Allah paling suka dengan hambaNya yang giat menuntut ilmu,
Itu tandanya Allah masih sangat sayang dengan orang-orang yang kena SP seperti saya dan teman-teman lainnya.
Semangat kawan...
└(^o^)┘
SP bukanlah pengganggu liburan, karena kita tetap  bisa liburan dengan cara apapun disini, hanya mungkin sedikit berbeda, ya belajar adalah sebuah bentuk liburan dari libur terhadap belajar, (study is absenting from absence of study)
SP bukanlah menjadi tanda bagi kita yang kurang mampu dalam belajar, karena nilai kita sebenarnya sudah sangat bagus, hanya kurang memuaskan bagi nafsu kita sebagai manusia bukan? Sangat manusiawi, coba kalau kita terima nilai segitu saja, yang penting memenuhi syarat kelulusan, insyaallah lulus kok, IP tinggi juga bukan penentu masa depan kita sebagai dokter, hardskill dan softskill di lapangan ternyata memegang peranan yang lebih signifikan! Alhamdulillah kalau kita masih punya rasa nafsu itu, asalkan masih dalam kewajaran, kita masih bisa disebut manusia... haha
SP juga bukan perenggut uang saku kita. Masih untung kita bisa dapat ilmu dari uang itu, karena sesungguhnya ilmu terlalu berharga untuk bisa dibeli dengan uang, lagipula menurut saya SP hanya mengulangi pelajaran yang sudah kita peroleh, jadi tinggal mengasah beberapa kemampuan yang masih kurang saja bukan? Dan kalau dikaji, slide dan penjelasan dosen selama SP sangat sangat lebih mudah dipahami daripada saat semester panjang dulu
SP bukanlah tombak kekecewaan kita terhadap orang tua, karena harus merantau ke negeri orang, lebih dari itu, orang tua kita pasti mengerti yang terbaik bagi anak-anaknya, walaupun harus merelakan secuil pengorbanan mereka untuk kita.
Naaaah....
Gimana?
Masih sebel dan benci dengan SP??
Ya harus!!
Bencilah SP, maka dari itu kita akan berusaha lebih giat lagi di semester depan, agar tidak sampai SP lagi...
Sebagai phlegmantisasi dari saya, meski SP memiliki banyak hikmah, tapi jangan sampai kita merasakan SP lagi di semester depan,
Alasannya pasti sudah jelas tertanam di benak kita masing-masing kan?
Oke, finally, SP itu hanyalah hal yang biasa, dimana relativitasnya selalu membayangi. Ada ga enaknya juga tetep ada enaknya
Jalani saja dengan mudah, maka hidup akan terasa mudah...
Mengutip lagunya sherina munaf deh, semoga SP ini ♪ kaulah SP pertama dan terakhirku~♬
╮(╯◇╰)╭ aamiin...
Semester 3, here we go!!!
ヽ(^。^)ノ

Selasa, 19 Juni 2012

Makan Mie Instan yang Aman dan Sehat

Mie instan bisa menjadi suatu dilema dalam kehidupan kita. Dibalik aroma dan rasanya yang lezat, serta kemudahan dan kepraktisan dalam pembuatannya, kabarnya mie instan ini juga merugikan bagi kesehatan apabila dikonsumsi dalam porsi melebihi batas.

Kalau kita lihat dari segi kesehatan, makan mie instan itu sebenarnya nggak ada bagus-bagusnya, malahan jelek semua. Mie yang kenyal dan tahan lama, kabarnya bisa dilapisi lilin atau formaldehid alias formalin. Bumbu yang berasa dan beraroma menggungah selera itu tak lebih dari sekedar rekayasa kimia saja. Asupan gizi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh kita, tidak serta merta bisa didapat dari beberapa bungkus mie sekalipun, bahkan mungkin Anda hanya akan mendapat asupan karbohidrat saja, apabila Anda tidak menambahkan beberapa bahan makanan kedalam menu mie Anda.

Namun disisi lain, kebiasaan makan mie, khususnya bagi para koster alias anak kost-kostan, dan para mie lover, adalah sangat sulit untuk dihindari. Terlebih kalau di rumah tidak ada makanan, dan males cari makan keluar, mie instan yang ada di lemari adalah jalan keluar satu-satunya.

Sebenarnya tidak keliru apabila mengonsumsi makanan ini sesekali. Yang bahaya adalah mengganti makanan pokok dengan mie instan selama lebih dari 3 hari berturut-turut. Karena kabarnya, beberapa zat kimia sisa yang terkandung dalam mie akan mengendap di dalam tubuh, dan dapat dibersihkan selama rentang waktu kurang lebih 3 hari tersebut.

Nah, jangan khawatir dulu, kekejaman mie bisa disiasati dengan cara seperti ini:
  • Bagi yang sudah terlanjur suka, jangan dilanjutin kebiasannya. Dikurangi sedikit demi sedikit, makanlah mie sejarang dan seminim mungkin. Maksimal konsumsi adalah seminggu sekali, jangan terlalu sering.
  • Kalau ingin menghilangkan lapisan lilin dari mie instan, orang biasa memasaknya 2 sampai 3 kali hingga tekstur mie menjadi lembek, dan mengurangi rasa mie itu sendiri,
  • Kalau ingin mie yang asli sehat, kita bisa membuat mie itu sendiri 
Sebenarnya ada cara lain, jika ingin mie kita lebih sehat, tanpa harus mengurangi kelezatan mie tersebut. Yaitu dengan menambah bahan makanan lain yang bernilai gizi lebih tinggi kedalam piring, bersama mie, untuk menutupi kejahatan dari mie itu sendiri. Hihihihi.

Ini dia menu yang biasa saya buat. Tapi, Anda juga bisa mengembangkannya sendiri sesuai dengan budaya setempat dan selera Anda tentunya:

"Indomie Pedas Manis Asem Gurih" (untungnya pahit kaga ada, haha)

Tawas, Deodoran Alami yang Sehat


Bau badan memang terkadang bikin muak. Mencium bau badan sendiri aja kadang bikin pusing, apalagi kalo orang lain yang harus menciumnya? Bisa-bisa turun lah harkat dan martabat kita. Hwahahaha (pengalaman pribadi lagi -____-")


Nah, saya punya tips nih, yang satu ini berasal dari penjelasan sang guru Kimia saya, sewaktu kelas XII SMA, Ibu Lilik Fatmawati.
Cekidot...

isi dari blog ini dilindungi oleh hak cipta, jika Anda ingin mengambil sebagian atau seluruh konten dari blog ini, diharapkan Anda menghormati hak orang lain dengan mencantumkan alamat blog asli.